Sabtu, 25 Januari 2014

Menikah untuk apa

Menikah untuk apa??? Setiap orang pasti punya visi misi tersendiri untuk menempuh perjalanan yang menggenapkan separuh agamanya. Ini masih tentang bening. Insyaallah ini gak ghibah yaa, sudah ijin tentang yang ku tulis ini dan “Bening” juga bukan nama yang sebenarnya :D Cukuplah kita ambil hikmah atas apa yang kuceritakan di tulisan ini . Tulisan yang sebelumnya saya bercerita tentang hijrahnya dia ke arah yang lebih baik di jalan Allah. Qadarullah, dia menjadi bening yang senantiasa haus akan ilmu agama, senantiasa semangat dalam berda’wah meskipun tantangan yang datang bertubi-tubi namun tidak menyurutkan keistiqomahan dan kesabarannya. Tantangan yang paling kuat justru berasal dari keluarganya. Beberapa ikhwan/cowo pernah melamarnya. Bahkan sudah pernah sampai nadhor namun Qadarullah ternyata memang belum berjodoh dengan orang2tersebut. Inilah Cuplikan percakapan kami :

A (Aku), B(Bening)

A             : Wah memang belum berjodoh kali yaa :) memangnya apa alasan penolakanmu ?
B             : Karna belum sreg dengan pertanyaan2 yang kuajukan saat nadhor
A             : Belum sregnya kenapa?
B             : Banyak . Misalnya saja ketika aku tanya :”Apa kejadian/hal yang paling antum sesali selama hidup ini?”. Jawabnya : “Telat nikah”. Tanyaku lagi : “Apa visi misi atau tujuan antum menikah?”. Jawabnya : “Biar ada yang ngurusin, kalo capek ada yang mijitin dst “. Emang aku pembantunya apa.  Kemudian aku memintanya untuk membaca beberapa ayat Al Qur’an saat itu juga. Aku ingin mendengar bacaan Al Qur’an darinya. Dan dia benar-benar tidak mau melaksanakannya meskipun aku sudah memaksa. Dengan berbagai pertimbangan, setelah proses itu, aku sampaikan ke ustadz yang menjadi perantara bahwa aku belum bisa menerimanya sebagai pendamping hidup.
A             : (Ketawa) .... Jawaban dia berorientasi pada dunia saja. Lalu bagaimana pendeskripsian dirimu dihadapannya?
B             : Aku sebutkan banyak kejelekanku.
A             : Memang sebaiknya begitu, sebutkan semua kekurangan jika memang perlu untuk disebutkan. Tak apalah jika banyak atau kamu sengaja melebih-lebihkan kekurangan yaa?hehe. Memang butuh orang yang bisa menerima kita apa adanya dengan kekurangan maupun kelebihan yang kita miliki :D
B             : (Tertawa) . Allah pasti menyiapkan yang terbaik kok mbak. Percaya deh sama Allah.
A             : Pasti :)

Kemudian dia mengungkapkan tentang visi misi dia menikah salah satunya yaitu untuk “DAKWAH”. Ya memang dengan menikah lebih bisa menjaga kesucian, akan semakin kuat juga jika ada penggenap separuh dien yang mendukungnya dalam dakwah, bersama melangkah menuju ridlo Allah, bersama mewujudkan keluarga dakwah yang sakinah,mawwadah, wa rahmah, bersama untuk membangun istana di Surga-Nya :). Semoga kita tetap senantiasa saling mendo’akan dalam kebaikan, semoga diberi kesabaran dan keteguhan atas berbagai ujian, semoga senantiasa istiqomah di jalan-Nya, dan semoga kita dijodohkan dengan orang yang baik pula :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar