Pagi sehabis subuh, sekitar jam 04.45 aku
meluncur ke stasiun Gubeng, beli tiket kereta buat pulang jaga Physics Summit rayon Madiun. Saat
mengambil motor di depan kontrakan seperti merasakan hal yang aneh. Motorku
terasa sangat berdebu. Kupikir itu ulah kucing nakal yang biasanya suka main2
di atas jok motor di parkiran depan
kontrakan. Eee...ternyata semua motor berdebu, sepertinya bukan ulah kucing.
Seperti habis ada angin kencang tadi malam. Tanpa berpikir lebih panjang lagi
aku langsung pergi menyusuri jalanan. Suasana masih gelap dan lumayan sepi.
Sepertinya ada yang aneh lagi, jalan-jalan aspal dilapisi debu, beberapa saat
langsung nyadar kalo sedang hujan debu. Bisa kerasa banget apalagi gak pake
masker. Nyampai stasiun jilbab warna coklat gelap yang kukenakan semacam
berubah warna menjadi putih keabu-abuan.
Di perjalanan pulang dari stasiun masih
berpikir ini hujan debu darimana. Tiba-tiba ingat kalau baru-baru ini ada
berita gunung kelud mulai aktif. Jangan-jangan ini abu letusan gunung kelud.
Sampainya kontrakan dengan kondisi pakaian yang penuh dengan debu, ditanya
teman-teman kemudian kuceritakan tentang hujan debu. Mereka kaget dan menengok
keluar. Ternyata memang benar. Menengok ke arah langit, terlihat suram. Beberapa
saat kemudian ada sms jarkom angkatan kalau gunung kelud meletus. Eh, ternyata
katanya temen2 aku ketinggalan info, itu sudah meletus sejak jam 22.49 tadi
malam. Beberapa teman2 memang lebih tau
duluan sejak tadi malam karena dikabari keluarganya yang berada di kediri.
Jalan-jalan sekitar Surabaya dilapisi debu. Pengguna
jalan banyak yang memakai masker.Karena suasana dan cuaca yang tidak mendukung,
Jarkom bahwa ITS diliburkan hari ini pun tersebar.
Kabarnya yang di daerah dekat gunung kelud, sekitar Kediri, Pare, dan Blitar malah lebih
deras hujan debunya, ditambahi batu dan kerikil. Sempet lihat keadaan daerah
sana dari foto yang dikirim teman yang berada di sana. Debu menutupi jalanan
sudah mencapai 6 cm tadi pagi. Para relawan mulai turun tangan membantu warga
sekitar sana. Sms jarkom peduli bencana pun mulai berdatangan. Masyaallah.
Dapat kabar tentang kondisi di Magetan
juga hujan debu, bahkan sampai siang tadi sekitar jam 12.00 dapat kabar dari
orang rumah kalau sampai sekarang masih gelap suasananya. Di Madiun juga sama ,malah
lebih parah. Lihat di foto kiriman dari teman tentang keadaan disana yaitu
sekitar Madiun kota. Lebih suram suasananya, aspal sudah tak terlihat, hujan debu
lebih tebal yang mengaburkan pandangan pengguna jalan. Memang berdasarkan
berita arah angin yang membawa abu letusan itu ke barat. Jadi keadaan di daerah
sebelah barat seperti Magetan, Jogja, lebih banyak kebagian hujan debu. Kampus2 di jogja pun diliburkan.
Semoga kita senantiasa dapat mengambil hikmah
di setiap ujian. Dengan ujian ini semoga membuat manusia semakin berpikir dan
bersabar. Yang tertimpa musibah bersabar, yang merasa saudara mengulurkan
tangan. #Pray n Action for Kelud
Alhamdulillah sekarang hujan air :) Allahumma Shoyyiban nafi'a :)
#Menjelang pulang ke Magetan
Alhamdulillah sekarang hujan air :) Allahumma Shoyyiban nafi'a :)
#Menjelang pulang ke Magetan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar