Rabu, 31 Juli 2013

Laki-laki berarti dalam hidupku

"Da, kapan muleh? Ayo tuku klambi" sms  malam itu. hem... masih musim yaa beli baju baru saat lebaran.hehe... kok kayak anak SD aja ya kalo lebaran rasanya baju baru itu wajib. Masak aku segede gini masih diiming-imingi baju lebaran. Biar cepet pulang kali yaa^^ . Ya itu sms dari bapak. Kalau dulu mbakku pernah membuat tulisan tentang ibu, sekarang aku ingin bercerita tentang bapak, laki-laki yang berarti dalam hidupku^^

Sosok laki-laki tangguh yang menjadi pemimpin rumah tangga. Sosok yang berwatak keras dan tegas. Ya itu yang kurasakan. Bapak tidak segan-segan untuk menegurku atau memarahiku jika aku melakukan sesuatu yang menurut beliau membahayakan keselamatanku. Ya itu wajar memang. Meskipun kadang itu membuat sebel dan kadang kuanggap terlalu lebay, namun perlu disadari juga bahwa itu beliau lakukan untuk kebaikanku, karna rasa sayangnya padaku. Saat kecil sungai menjadi tempat terlarang bagiku, padahal beberapa teman-temanku bebas main kesana, entah mereka diijinkan atau tidak sebenarnya. Akhirnya aku pun ikut-ikutan tanpa sepengetahuan bapak. hm,,, bandel. Padahal sebenarnya juga  serem tu sungai, dengan arus yang lumayan deras. Beberapa tetangga sudah jadi korban. Tentu saja tujuan bapak melarangku adalah untuk keselamatanku. Ketika aku jatuh saat bermain dan menangis, beliau lebih sering memarahiku. Mungkin memang itu cara beliau mendidik agar tidak manja dan berani menanggung resiko.

Sosok laki-laki sederhana yang tidak suka sesuatu yang berlebihan. Tidak suka dipandang wah oleh tetangga. Saking sederhananya sampai gak memperhatikan penampilan. Selalu apa adanya :D

Bapak , sosok yang supel . Beliau mudah akrab dengan orang yang baru di kenal. Misal kenal orang di bis, bahkan penjual-penjual gitu sambil beli juga diajak ngobrol ngalor-ngidul. Aku tahu penjual nasi di dekat UPMB lama adalah orang magetan ya gara-gara bapak. Ditengah-tengah obrolan mereka bapak tahu kalau ternyata ibuk penjual juga orang Magetan " Oalah, ternyata sampeyan juga orang Magetan to...bla...bla..bla..". 

Bapak yang terkenal gokil di kampung. Ada orang di kampungku, seorang ustadz yang terkesan dingin dan pendiem gitu, ngobrol sama bapakku sampai tertawa lepas. Aku dan ibuk sampai heran. Ada-ada saja. pernah suatu kali ngobrol guyonan sama tetanggaku yang sholatnya masih bolong-bolong, usianya sekitar 30 an. "Kowe ki gak gelem shalat , mbesuk nek mati gak tak shalatne?(translate : Kamu itu gak mau sholat, nanti kalau meninggal gak akan aku sholati). Ya, bapakku frontal juga. Lalu tetanggaku menjawab " Lha ngko matine opo dhisik'an aku to, Pak? (translate: Lha ntar meninggalnya apa duluan aku ya pak?)#mikir. Aku ketawa ngakak. 

Bapak senang berbagi. Satu hal yang lucu tentang bapak dan ibuk. Ibuk kadang jengkel apabila belanja sama bapak. Karna bapak sering menyuruh cepat-cepat. Selain itu sering berpihak ke penjualnya. Seorang ibu kan biasanya perhitungan banget kalau nawar sampai seminim mungkin, prinsip ekonomi ibu rumah tangga,hehehhe. Lha gitu bapak gak malah bantuin nawar tapi malah bilang" Ya udah memang segitu harganya, , ,bla..bla..bla..".E...malah membantu penjual. Katanya sih ya sekalian ngamal ke penjualnya.wkwkwk

Bapak seorang imam di mushola terdekat. Meskipun ilmu agama masih sangat pas-pasan tapi bapak yang dipercaya jadi imam . Beliau senantiasa sholat 5 waktu di masjid. Terkadang juga muring2(apa yaa bahasa indonesianya) ketika anak-anak muda di kampung susah diajak ke masjid, disuruh adzan aja susah. Terkadang bapakku ngetes para orang kampung. Setelah siap-siap mau ke mushola, beliau terkadang masih nongkrong di rumah, gak langsung berangkat. Biasanya kan orang-orang mushola tau siapa yang biasanya ke mushola, apalagi imam. Jadi biasanya ditunggu , atau tidak dikumandangkan iqomah dulu . Tapi karna yang ditunggu gak datang-datang akhirnya ditinggal juga. Setelah terdengar iqomah , baru beliau bergegas menuju mushola. Hal itu dilakukan agar ada yang menggantikannya sebagai imam, agar memiliki genersai penerus. Dan Alhamdulillah sekarang sudah ada beberapa imam di kampungku selain bapak yang tentu usianya lebih muda. 

Kalau tentang jodoh biasanya bapak menasehati " Nanti suami cari sendiri ya. Cari suami yang sholat 5 waktu di masjid. yang dekat juga gak apa2". Hmm.. nyari? kayak apa aja. Kalau udah jodoh pasti dipertemukan. Sholat 5 waktu di masjid? Sip dah. Maksudnya enaknya kalau dekat itu bisa mudah saling mengunjungi seperti mbakku. Biasanya kalau pulkam dari Jogja , mbak mampir di rumah terus setelah beberapa hari ganti ke rumah mertua di Ngawi, jadi bisa bagi-bagi kunjungan.Masalah jodoh bapak percaya sama anak, kalau anak oke iya, ya iya#pengalaman dari mbakku. hehe. Jadi memang sudah gak jaman yaa dijodoh-jodohin apalagi pake dipaksa-paksa nikah sama ini itu. 

Dan yang paling seru sampai sekarang, bapak suka mereview atau mengungkit masa kecil anak-anaknya, Menceritakan kelucuanku saat kecil " Dulu kamu itu begini, begitu, Bilang apa jadinya apa,Dulu katanya pengen jadi guru, bla..bla...". Kami selalu tertawa mendengar ceritanya . Ada kejadian yang masih ku ingat ada juga yang sudah tidak ingat karena masih terlalu kecil. Biasanya aku mengelak" Gak kok, masak akau kayak gitu..." lalu kami pun tertawa bersama. haha. ada-ada saja. Ada juga cerita yang horror. Misalnya cerita ketika aku lahir, ada tabung gas kebakaran di rumah sakit, dan bapak membawaku lari keluar. Ada juga cerita saat aku hampir mati gara-gara salah teknis waktu minum obat. Bisa diambil hikmah, Alhamdulillah, Allah masih mengijinkanku menghirup udara-Nya sampai detik ini. 

Memang aku tidak banyak cerita ke bapak. Hanya ngomong seperlunya saja. Kasih sayang seorang bapak terkadang semacam tersirat. Bapak dan ibu, ada perbedaan karakter pada keduanya. Bapak yang gokil dan supel. Ibuk sosok yang pendiam dan pemalu, sejak muda memang begitu kata teman-temannya. Bapak hanya lulusan SD, tidak seperti ibuk yang menempuh pendidikan yang jauh lebih tinggi. Namun bapak sangat memandang penting pendidikan^^ Terkadang yang dinamakan sekufu dalam jodoh tidak selalu memiliki potensi bersama. Namun juga perbedaan yang saling melengkapi kebaikan diantara keduanya^^ I love you, Bapak, Ibuk^^



Seandainya semua bulan seperti Ramadhan

Tak terasa Ramadhan perlahan melangkah meninggalkan kita...Hari ini malam Ramadhan terakhir di Surabaya . Insyaallah besok sudah balik ke kampung halaman. Alhamdulillah akan menikmati Ramadhan bersama keluarga juga. Setelah kemaren-kemaren dapat sms : kapan balik?? Ya fix aku balik tanggal 2 Agustus, insyaallah. Saatnya RDK(Ramadhan di kampung) ^^ dengan suasana yang beda dengan Ramadhan di Surabaya. 

Kalau kata temenku biasanya 10 hari pertama Ramadhan, masjid ramai. 10 hari berikutnya terminal dan stasiun ramai. 10 hari berikutnya pasar ramai. 10 hari berikutnya(setelah lebaran) pegadaian ramai. haha..ada-ada saja. 

Ramadhan , dimana moment umat islam berlomba-lomba dalam kebaikan, berlomba-lomba meraih kemuliaan di malam lailatul qadr.  Seandainya semua bulan adalah (seperti) Ramadhan, sungguh indah. Masjid yang (lebih) ramai oleh jama'ah,   muslimin yang lebih bersemangat tilawah dan sedekah, tenang dan khusyu'nya jamaah yang beri'tikaf. Sungguh menentramkan hati. Semoga saja berlanjut setelah Ramadhan. 

Selagi masih ada kesempatan, semoga saja bisa memanfaatkan detik-detik akhir Ramadhan dengan baik, tetap beramal di jalan Allah^^ bukan justru terlalu disibukkan dengan persiapan lebaran, atau yang dibilang 10 hari ketiga/terakhir Ramadhan pasar lebih ramai. Tapi insyaallah masjid masih ramai kok walaupun tidak seramai pasar^^ Ramai dengan ibadah, ramai akan orang yang ingin mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Semoga Ramadhanmu indah dan barakah. Semoga dipertemukan kembali dengan Ramadhan selanjutnya dalam keadaan diri yang lebih baik^^ Keep istiqomah^^

Sabtu, 27 Juli 2013

2 Tahun yang lalu

Beberapa hari ini melihat banyak mahasiswa baru menelusuri jalan di ITS dan sekitarnya(red: Gebang, Keputih). Mereka tidak sendiri, tapi juga ditemani oleh ibu dan bapaknya. Ada juga sih yang sama teman-temannya. 

Jadi ingat 2 tahun yang lalu, kedua kalinya aku menginjakkan kaki di ITS untuk daftar ulang, bersama orang spesial, Bapak^^ Ya beliau dengan sabar menemaniku saat daftar ulang, jalan kaki menelusuri luasnya ITS. Kami berangkat naik bis dan setelah itu bapak sudah melepaskanku untuk pulang pergi ke Surabaya sendirian. Dulu saat awal ke ITS, takjub melihat kampus yang begitu luas. Sungguh beda banget sama SMA ku dulu(yaiyalah), sampe halamannya aja ga cukup buat upacata :D. Berpikir, gimana aku bisa menghafal jalan di kampus seluas ini?. 

Ternyata seiring berjalannya waktu tidak sulit untuk menghafal jalan dan lokasi-lokasi dalam kampus ITS, meskipun dulu pas awal maba masih belum begitu tau jalan tembusan. Lewatnya jalan yang jauh,padahal ada jalan yang lebih dekat. Tapi lama-lama tau juga, Bisa karena biasa, Bisa karena mencoba^^ Seperti halnya aku yang tau jalan-jalan di Surabaya karena sering nyasar pas baru bawa motor. Yaa aku memang tidak begitu mudah untuk menghafal jalan. Apalagi kalau dulu pas kesana dibonceng, terus disuruh ke tempat serupa untuk kedua kalinya dengan naik motor sendiri. Alamat nyasar. Tapi aku biasa mencoba-coba jalan. Misal berangkat sama teman, terus pulang sendiri. Pas bener-bener ga ingat jalan yang lumayan jauh, asal naik motor aja, tanpa tahu arah yang jelas, alahamdulillah nyampai juga, atas paertolongan Allah pastinya, Sang Maha petunjuk^^ Ya kadang kalau mau ya aku tanya2 orang di jalan, misal pas nyari suatu lokasi di Surabaya yang belum pernah aku kesana sebelumnya. Ya kalo ga ketemu-ketemu nanya orang di jalan. Sampai pernah tanya ke orang lebih dari 5 kali sama temenku :D konyol... Soalnya kadang yang ditanya juga ga jelas.Tak apalah banyak tanya yang penting nyampai tujuan. Malu bertanya sesat di jalan, Banyak bertanya malu-maluin :D

Eh ini malah cerita tentang jalan. Alhamdulillah sudah 2 tahun bergelut dengan kehidupan ITS^^Jadi merasa tua. Dulu harapannya lulus saat wisuda 111(kalau diitung 4 th). Tapi kayaknya sekarang ada perubahan wisuda 3 kali dalam setahun. Yah ga jadi angka cantik (bil.biner) dah. Pengennya : Afida, angkatan 2011, Institut teknologi 1011, kode jurusan 11, NRP 11, Logo Himpunan 110 ,wisuda 111^^ Serba 11. Wisuda 111 coret ni kalau 1 tahun 3 kali wisuda. Tak apalah#Pray For 2015


Aku,Kau,Dia

Ada cinta
Ya tentu saja aku mencintainya
Hanya saja
Aku belum bisa mencintainya
seperti engkau mencintainya
meskipun sekarang aku berada di posisimu
Tapi bagaimanapun
aku mencintaimu karena-Nya
seperti engkau mencintainya^^
Waktu terus berjalan
Mungkin saja seiring itu
cinta ini juga berkembang^^



Surabaya,17 Ramadhan 1434 H


Minggu, 21 Juli 2013

Fosif in Love^^


Bersama melangkah, eratkan ukhuwah, Menuju ridha Allah^^
Allahuakbar !!!




Ada-Ada Saja


Karna kangen rumah ijinkan saya sedikit bercerita tentang hal-hal yang lucu, konyol, atau apalah. Ya nggak tau kalau menurut anda biasa

Sholat dan Surga
Di suatu hari ada seorang bapak-bapak yang jalan kaki,baru pulang dari masjid. Lalu ketemu sama tetangga di jalan. Mereka ngobrol-ngobrol. Lalu si tetangga yang ya bisa dibilang sholatnya masih “susah”iseng bertanya.
(A  : Bapak-bapak)
(M : Tetangga)
M : Emang kalo shalat mesti mudah masuk surga,ya pak?
A  : Ya belum tentu juga, apalagi yang ga sholat ???
M : -,-“

Dokter atau Engineer?
Seorang mahasiswa ngobrol sama wanita paruh baya, tetangganya di kampung.
(A: Mahasiswa)
(S: Tetangga)
S : Kalo sekolah yang pinter biar nanti dapat suami dokter
A : (dalam hati : mesti kebiasaan orang-orang tua yang disebut kalo gak  dokter ya polisi) Wah saya gak pengen punya suami dokter tu (sambil ketawa)
S : Lha apa?
A : Engineer
S : Enjiner iku apanya dokter???
A : Emm.....????

Tarif Kereta
Seorang mahasiswa yang baru pulang kampung maen ke tetangga sebelah, ngobrol-ngobrol tentang tarif kereta
(A :Mahasiswa)
(T :Tetangga)
A : Sekarang tarif kereta api naik lho
T : Iya to?
A : Udah gitu tarifnya disamain dari tujuan awal sampai akhir sama semua.
T : Maksudnya
A : Ya misalnya naik dari stasiun Madiun mau turun di Jombang, Mojokerto, atau bahkan sampai Jember ya sama bayarnya. Pokoknya sepanjang daerah yang dilewati antara stasiun awal Purwokerto sampai Jember tarifnya sama
T : Lho kok gitu, ya kalo gitu daripada eman-eman turun di Surabaya ya sampai Jember sekalian aja
A : (Pliss-.-“, kuliah di Surabaya turun di Jember, yang bener aja .hehe)



Keputusan #2


Pena telah diangkat dan tinta telah kering. innalillahi wainna ilaihi raji’un. Bismillah, melangkah, barokah.


“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.At-Taubah : 105)

Kamis, 18 Juli 2013

Karena Cinta

Pilihan? Ya suatu pilihan untuk bertahan, menghilang perlahan, atau menyatakan menyerah dan berhenti melangkah. Tapi percayalah kami bersamamu, tetap akan menjadi barisan yang menguatkanmu. Bukan karna kami kasihan, bukan karna kami tak tega. Percayalah, kami bersamamu bukan karena iba, kami bersamamu karena cinta. Cinta pada jalan ini, cinta pada semua yang ada disini. Aku yakin karna cintalah mereka juga masih bertahan . Karna semuanya takkan sepenuh hati kita lakukan tanpa adanya cinta. Ya tentu saja cinta karena-Nya. Cinta di dalam tali agamanya^^ Dalam bingkai ukhuwah , uhibbukum fillah^^


Surabaya, 11 Ramadhan 1434 H
untukmu yang akan membuka lembar perjuangan baru

Rabu, 17 Juli 2013

Abid

Tulisan ini sebagai rasa kangenku pada adikku, Abid. Adik bungsuku yang sekarang telah berusia 9 tahun. Baru naik kelas 4 dia. Beberapa waktu lalu  aku  agak amnesia  pas ditanya tentang adikku kelas berapa. Loading gitu, mikir...kelas berapa ya?3 atau 4 yaa. Ya ampun sudah berapa tahun sih aku berdomisili di Surabaya. Ternyata karna kita jarang bertemu menjadikan aku agak amnesia. Eh, ternyata gak cuma aku aja, mbakku juga. Parah :D 

Ternyata dia sudah besar sekarang, padahal dulu waktu aku berusia 12 tahun berharap dia tetep kecil aja,sekitar 1 tahunan gitu kan lucu. Harapan impossible :D Alhamdulillah, kau sudah besar, nak. Meskipun sudah tidak selucu saat kau masih bayi. Aku dan dia selisih 11 tahun, jauh bangeet gak sih . Jadi pas dia kecil aku sudah bisa jadi baby sitternya, istilahnya udah bisa ngemong. Beda dengan aku sama mbakku, kami selisih 5 tahun. Jadi pas aku bayi mbakku belum bisa ngemong dan dia tidak begitu sadar kalo punya adik selucu aku :D 

Sebenarnya dulu aku sama sekali tidak berharap punya adik dan tidak ingin punya adik. Kukira aku anak bungsu. Eh... ternyata Allah menurunkan Abid ke dunia, melengkapi kebahagiaan kami. Meskipun dulu aku tak mengharapkan kehadirannya tapi ternyata aku juga berharap untuk kebaikannya ke depan. Gambar di bawah adalah yang kutulis tentang dia beberapa tahun yang lalu . Entah bisa dibaca atau tidak.hehe. Ternyata aku pernah nulis seperti ini ya.
























di ending aku katakan :
" Aku tetap punya harapan. Dia akan mendatangkan kebahagiaan kelak, dia harus lebih baik daripada aku, dia harus bisa membanggakan dan membahagiakan ayah dan ibu. Aku ingin dia senantiasa berjuang di jalan Allah, menegakkan panji-panji islam, dan menjadi pahlawan bagi semua insan. Aamin^^"

Aamin, do'a di masa lalu ini semoga dikabulkan olehNya^^ Teruslah berjuang, Dik^




Selasa, 16 Juli 2013

Aktivis? Jangan Cengeng Donk



Saya ingat betul peristiwa 2 hari yang lalu (yaeyalah).... amanah itu menjaga,insyaallah. Alasan saya  tidak bersedia ketika dipilih menjadi ********* (jumlah bintang sensor tidak berpengaruh terhadap kata yang dimaksud, hehe) ditolak di forum. 3 lainnya yang  terpilih juga menolak. Dengan tegas(red:agak em*si)  "dia"  yang tidak terima dengan alasan ke 4 orang yang tidak bersedia,menyatakan yang intinya " Jadi aktivis jangan cengeng, saya sudah bosan denger alasan kalian spt itu...bla...bla...bla..." Ya ya ya #introspeksi. Tentulah ada alasan untuk menolak, terkadang ada pula alasan yang tak bisa diungkapkan di forum. Tapi pikirkanlah dulu berkali-kali sebelum engkau memutuskan. Akhirnya keputusan tetap di tangan forum. Jika memang keputusan akhir amanah itu memilihmu, maka laksanakan ^^ Jika kau merasa amanah itu berat, Mintalah pada Allah agar dikokohkan pundakmu, dikuatkan langkahmu, dan dilapangkan hatimu^^
..
ini ada renungan buat aktivis ikhwan dan akhwat. copas sih^^(belum tau sumber scr jelas.hhehe)

IKHWAN...IKHWAN...

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan sama dengan hidup sengsara...
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir. .
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir. .
Leher saudaranya mau dipelintir!

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh… Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur’an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..

Oh noo…

Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…
Jadi Ikhwan jangan cengeng…

AKHWAT...AKHWAT

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak syuro bilang ada ijin syar’i..
Afwan ane ada agenda syar’i.. Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sekilas gayanya sih haroki berlagak Izzis..
Tapi hati kok Seismic? Sungguh ironis…
Mendayu-dayu kaya’ film romantis..
Kesehariannya malah jadi narsis..
Jauh dari kamera jadi dikira ge eksis..
Hati-hati kalo ditolak, bikin dramatis.


Jadi Akhwat jangan cengeng...
Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisan
Rencana awal cuma kasih info kajian
Lama-lama nanya kabar harian.. wah, investigasi beneran!
Bisa-bisa dikira pacaran!
Sampai kepikiran dijadikan pasangan…
Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Abis nonton film palestina semangat empat lima..
Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??
Semangat jadi pendukung luar biasa..
Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..
Yah…bikin kecewa...

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sedekah dikira buang duit. .
Katanya sih biar ngirit, tapi kok shoping tiap menit??
Langsung sengit kalo dibilang pelit…
Mendingan buat dzikir komat-kamit…
Malah keluar kata-kata nyelekit…
Aduh…bikin hati sodaranya sakit…

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..
Pujaan dapet, terus walimah..
Dakwah pun say goodbye dadaaah..
Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah?
Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..
Duh duh... amanah..amanah…
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Ilmu cuma sedikit ajah..
Udah mengatai Ustadzah..
Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..
Baca qur'an tajwid masih salah-salah..
Lho kok udah berani nuduh ustadzah..
Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah…

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Status facebook tiap menit beda..
Isinya tentang curahan hatinya..
Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..
Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..
Duh duh.. status kok bikin putus asa..
Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja?

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..
Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segunung…
Kalo disuruh shopping tancap gas langsung...
Hatipun tetap cerah walaupun mendung
Maklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..
Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…
Duh.. bingung...bingung…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Bangga disebut akhwat.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…
Wah... wah… ghibah… ghibah…
Eh, malah timbul fitnah…
Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah...

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Nggak punya duit Halaqah males datang..
Nggak ada motor yaa...misi halaqah dibuang…
Musyrifah ikhlas, hati malah senang…
Binaan juga nggak ada satupun yang mau datang..
Jenguk binaan malah pada pergi malang melintang…
Oh…kasiyan… Mau ngapain sekarang???

Oh noo...

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Jadi Akhwat jangan cengeng...
Jadi Akhwat jangan cengeng...
Jadi Akhwat jangan cengeng...
Jadi Akhwat jangan cengeng...

Akhi wa Ukhti... banyak sekali sebenarnya masalah ..
Dimanapun harokahnya.. .

Akhi wa Ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak akhwat dan ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm... Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi wa Ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. yang lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi wa Ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah...

Akhi wa Ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. ... dakwah ini berat ukhti.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata 'Jadilah..!' maka hal itu akan terjadi.. yang ada 'jadilah!' lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah... ilmu yang kau jadikan ia menjadi...

Akhi wa Ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
"Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami..."

"Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu."

"Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar."

"Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu."

"Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka."

Aamiin Allahumma aamiin.