Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman :
"Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan
telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu."(QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)
Islam ini telah sempurna tidak ada
satu pun yang tertinggal yang disampaikan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa
sallam.. Sekecil apapun, bahkan adab buang hajat sekalipun telah beliau 'alaihi shallaatu wa sallam
sampaikan.
Dari Abu Dzarr radhiyallaahu ta'ala
'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tidak
tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka,
kecuali telah dijelaskan semuanya kepada kalian." (HR. Ath-Thabrani dalam
al-Mu'jamul Kabiir, II/155 - 156, no. 1647, Silsilah al-Ahaadiits
ash-Shahiihah, no. 1803)
Imam Malik rahimahullaahu ta'ala
pernah berkata : "Barangsiapa
yang melakukan suatu bid'ah dalam Islam yang dia menganggap baik bid'ah
tersebut, maka sungguh ia telah menuduh bahwa Muhammad shallallaahu 'alaihi wa
sallam telah mengkhianati risalah ini. Sebab Allah Ta'ala berfirman : "Pada
hari ini telah Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Ma'idaah
[5] : 3)
"Oleh sebab itu apa saja yang
bukan merupakan agama pada hari itu (yaitu pada zaman Rasulullah dan para
sahabatnya), maka ia bukan termasuk agama pula pada hari ini." (Al-I'tisham, I/64)
Dari 'Aisyah radhiyallaahu ta'ala
'anha, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Barangsiapa yang mengada-adakan hal yang baru
(bid'ah) di dalam urusan agama kami ini yang tidak ada contoh sebelumnyamaka
amalan tersebut tertolak." (Muttafaqun 'alaihi. Al-Bukhari dalam
Shahiih-nya, Kitab ash-Shulhi, Bab Idzash Thalahuu 'ala Shulhi Jaurin, no.
2697, Muslim dalam Shahiih-nya, Kitab al-Aqdhiyah, Bab Naqdhi al-Ahkam
al-Bathilah, no. 1718 [17, 18], Ahmad dalam Musnad-nya, VI/73, 146, 180, 240,
256, 270, Abu Dawud dalam Sunan-nya, Kitab as-Sunnah, Bab Fii Luzumis Sunnah,
no. 4606, dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, Bab Ittiba'i Sunnati Rasulillah, no.
14)
Dalam hadits lain yang
diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahiih-nya disebutkan bahwa Rasulullah
shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa melakukan suatu
amalan, yang tidak ada contoh sebelumnya dari kami, maka amalan tersebut
tertolak." (HR. Muslim, no. 1718 [17, 18])
Imam an-Nawawi rahimahullaahu
ta'ala berkata : "Hadits
ini perlu dihafal dan dijadikan dalil untuk menolak segala kemungkaran (bid'ah
di dalam agama). Hadits ini merupakan salah satu pedoman penting dalam
agamaIslam yang merupakan kalimat pendek yang penuh arti yang dikaruniakan
kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Hadits ini dengan tegas menolak
setiap perkara bid'ah dan setiap perkara (dalam urusan agama) yang diada-adakan
(direkayasa). Sebagaimana ahli ushul fiqh menjadikan hadits ini sebagai dasar
kaidah bahwa setiap yang terkarang dinyatakan sebagai hal yang merusak."
(Syarah Shahiih Muslim, XII/160)
Disunting dari :
Pentingnya Ilmu Sebelum Beramal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar