Senin, 31 Maret 2014

ISLAM AGAMA SEMPURNA


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu."(QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)
Islam ini telah sempurna tidak ada satu pun yang tertinggal yang disampaikan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.. Sekecil apapun, bahkan adab buang hajat sekalipun telah beliau 'alaihi shallaatu wa sallam sampaikan.

Dari Abu Dzarr radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tidak tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka, kecuali telah dijelaskan semuanya kepada kalian." (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir, II/155 - 156, no. 1647, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 1803)

Imam Malik rahimahullaahu ta'ala pernah berkata : "Barangsiapa yang melakukan suatu bid'ah dalam Islam yang dia menganggap baik bid'ah tersebut, maka sungguh ia telah menuduh bahwa Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mengkhianati risalah ini. Sebab Allah Ta'ala berfirman : "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)

"Oleh sebab itu apa saja yang bukan merupakan agama pada hari itu (yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabatnya), maka ia bukan termasuk agama pula pada hari ini." (Al-I'tisham, I/64)

Dari 'Aisyah radhiyallaahu ta'ala 'anha, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Barangsiapa yang mengada-adakan hal yang baru (bid'ah) di dalam urusan agama kami ini yang tidak ada contoh sebelumnyamaka amalan tersebut tertolak." (Muttafaqun 'alaihi. Al-Bukhari dalam Shahiih-nya, Kitab ash-Shulhi, Bab Idzash Thalahuu 'ala Shulhi Jaurin, no. 2697, Muslim dalam Shahiih-nya, Kitab al-Aqdhiyah, Bab Naqdhi al-Ahkam al-Bathilah, no. 1718 [17, 18], Ahmad dalam Musnad-nya, VI/73, 146, 180, 240, 256, 270, Abu Dawud dalam Sunan-nya, Kitab as-Sunnah, Bab Fii Luzumis Sunnah, no. 4606, dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, Bab Ittiba'i Sunnati Rasulillah, no. 14)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahiih-nya disebutkan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa melakukan suatu amalan, yang tidak ada contoh sebelumnya dari kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR. Muslim, no. 1718 [17, 18])

Imam an-Nawawi rahimahullaahu ta'ala berkata : "Hadits ini perlu dihafal dan dijadikan dalil untuk menolak segala kemungkaran (bid'ah di dalam agama). Hadits ini merupakan salah satu pedoman penting dalam agamaIslam yang merupakan kalimat pendek yang penuh arti yang dikaruniakan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Hadits ini dengan tegas menolak setiap perkara bid'ah dan setiap perkara (dalam urusan agama) yang diada-adakan (direkayasa). Sebagaimana ahli ushul fiqh menjadikan hadits ini sebagai dasar kaidah bahwa setiap yang terkarang dinyatakan sebagai hal yang merusak." (Syarah Shahiih Muslim, XII/160) 

Disunting dari : Pentingnya Ilmu Sebelum Beramal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar