Senin, 15 September 2014

Ini Tentang RJ

23 Agustus 2011

 Entah kenapa tiba2 merindukan akhwat RJ…^^..belum ada 1 bulan mengenal mereka…Namun rasanya seperti sudah mengenal sejak lama…dulu saat disana banyak yang kepikiran terus pengen pulkam. Sekarang pas di kampung jadi merindukan kalian..^^mungkin karna ada tautan hati diantara kita..(ciieee..)..
     Merindukan saat-saat indah yang kita lalui setiap hari,setiap jam setiap menit bahkan detik..Saat kita saling membangunkan di saat sahur,saat kita sholat berjama’ah,saat kita antri di kamar mandi:D,saat kita berangkat ke kampus sama2 dengan jalan kaki menyusuri jalan panjang di bawah panas terik matahari yang seakan luluh oleh kebersamaan kita(lebay dikit:D)..Bahkan bersama2 melewati ”selat Gibraltar” untuk menempuh jalan pintas(khususnya yang mau ke fakultas Mipa)..hehe.. pertama lewat situ kayaknya kok ngeri yaa..kayak maen benteng takeshi aja..tapi seru juga lho^^..nenek-nenek aja berani lewat situ,apalagi ada juga tu anak kecil yang dengan lincah melewati situ..pake sepeda lagi:D ckckck.. Kadang terbesit di pikiranku,kalo sampe nyemplung lakyo gak jadi kuliah ni..hehe..semoga saja tidak:D..Jaman udah modern berangkat ke kampus masih petengkrengan(bahasa apa ini..):D,, gak pa2 deh, kita kan “Wonder Akhwat” (??)
     Merindukan saat kita bercanda,tertawa,nyanyi lagu almamater  ra karu-karuan sampe bangunin mbaknya yang sedang tidur:D,sampai hal2 seru dan lucu yang kita lalui bersama..inget saat tiba2 ada orang masuk ngantar kiriman kasur (ngakak:D :D)..yang jelas belum ada sesi menangis bersama:D
     Merindukan saat kita pergi ke Manarul,bertemu orang2 yang senantiasa mengabdikan diri di jalan Allah untuk kepentingan umat,,jadi panitia RDK,buka bersama,shalat tarawih bersama..dan yang tidak kalah berkesan yaitu main bersama anak2 kecil yang ortunya sedang shalat tarawih ,dengan berbagai macam bentuk mainan yang disediakan RDK..asyik juga menghadapi anak-anak kecil yang imut2 dengan berbagai macam karakter,,mulai dari yang baru bisa merangkak sampe yang udah bisa lari-lariJ^^ banyak aktivitas yang mereka lakukan..main pesawat,puzzle,menggambar,mewarnai deLL. ada yang lari-larian,susah suruh diam,ada yang berantem,rebutan mainan,ada yang nangis, ada yang asyik dengan mainannya dan lain2..banyak dari mereka yang dengan cepat menyelesaikan puzzle,cerdas2 dah..kadang aku aja kalah:D,  ternyata ngadepin anak kecil gak gampang juga yaa..tergantung anaknya juga sih:D tapi yang jelas menyenangkan…^^ dan banyak lagi cerita2 dalam 10 hari yang kita lalui bersama;)
     Hm…sampai jumpa 2 minggu lagi dengan Semangat Baru…sebagai cerminan tempat kita menghabiskan waktu dengan kebersamaan yang indah^^ Ruhul Jadid^^

17 Juli 2012

Ada kekurangan, ada kelebihan. Setiap kalian memiliki warna tersendiri yang mengiringi perjalanan kebersamaan kita .Apa yang menjadi kekurangan kita bisa  menjadi kelebihan saudara kita yang lain, begitu juga sebaliknya. Itulah kenapa kita  bersama untuk saling melengkapi..  Bermanfaat bagi saudaranya merupakan harapan kita pastinya (iya kan??)... Mari mulai dari diri sendiri dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Mau nggombal dikit => Waktu telah berlalu dimana bertahun-tahun kita telah jadi satu (perasaan belum ada satu tahun:D) Suka duka, canda tawa, telah kita lalui bersama.. aku ada untukmu dan kamu ada untukku... Dunia ini menjadi lebih terang karena ada kamu^^Jika kamu bahagia, berbagilah padaku. Maka aku akan turut bahagia karenamu. Jika kamu bersedih dan ingin menangis panggillah aku. Aku tak akan menyuruhmu berhenti menangis, tapi aku akan menangis bersamamu  :D ^^  Kau adalah inspirasiku, kau adalah api yang menyala dihatiku. Dan hanya ada satu kalimat yang ingin kukatakan padamu atas cintamu. “ Terimakasih dari lubuk hatiku yang terdalam “^^ RJ
(maaf kalo terlalu berlebihan, bukan pujangga sebenarnya :D )

7 Agustus 2012

Seharian menghabiskan waktu dengan teman2 RJ, mulai dari belanja, masak bareng, buka bersama, tarawih bersama sampai syuro’ bersama. Bukan syuro’ sih tapi sharing2 , mencurahkan segala rasa tentang apa aja lah... tentang uneg2 kita selama di RJ sekaligus mencari solusi atas masalah yang kita hadapi. So sweet banget pokoknya...bener2 kebersamaan yang mengesankan.. ada game2 seru juga, dan tidak lupa testimoni dari teman2 yang dituliskan dalam selembar kertas...harapannya biar tidak ada sesuatu yang mengganjal.. jadi untuk evaluasi diri dimana kekurangan kita yang disorot oleh teman2 yang lain agar kita bisa memperbaikinya.. dan inilah beberapa testimoni dari beberapa mbak2 dan teman2 RJ... semoga bisa dijadikan instropeksi diri untuk perbaikan..
# Sejauh ini kau asyik
# I found a secret admire..haha..wopoae..but i like you so “lembut”
# Ramah, cantik, innocent, kadang-kadang suka ga nyambungan tapi dapat diandalkan
# Afida...kamu paling baik selalu bilang “iya” kalau dimintai pertolongan
# Seorang teman yang paling sejalan sama aku. Tetap istiqomah di jalan ini yaa ukhti. Bangga atas keberanianmu mengecam kebatilan di kala kejadian malam itu^_^
# Baik, kurang tegas. Jadi bendahara, rada galak dikit ga pa2 dek. Biar disiplin J
# Fida, kamu baik dan jarang nagih iuran. Tapi kamu harus jadi garang juga buat nagih, Key? ^_^ perhatikan kita. Jangan di jurusan aja..hehe
# Berpikir terbuka (Open minded). Soulmate beud sama gue apa saja pokoknya di hati selalu saya ada yang nyantol, ga tau kenapa?ta’liful qulub kalii..nyambung diajak diskusi. Nyantai dan jarang menyalahkan, padahal aku orange bikin ribet dan ruwet. Sabar beud, kadang aku sampe terkesan membulying (menindas). Afwan jiddan. Uhibbuki fillah ukhty, aku mencintaimu karena dakwah.
# Semangat dakwah yang sudah bagus dari dulu..dipertahankan yaa, dijaga keistiqomahannya..
# Baik hati, ramah, murah senyum
# Assalamu’alaikum. Dek pripun kabarnya? Kegiatan2 sering buat anti lelah ya? Tetep istiqomah walaupun keadaan itu baik maupun di kondisi buruk. Jangan terlalu nurut ke himpunan. Jika memang baik ya ambil, jika buruk ya buang. Anti juga lebih paham akan keadaan, terutama RJ. So, minta bantuannya untuk njaga yang lain....
          Terimakasih dan maaf yang bisa kuucapkan malam ini. Terimakasih atas segala yang telah kalian berikan ,teman2 dan maaf jika selama ini aku banyak salah dan belum sepenuhnya bisa menjadi teman yang baik bagi kalian... terimakasih telah memberikanku banyak pelajaran dan kebahagiaan selama hampir 1 tahun ini...Mari saling memahami dan sadar diri..Saling mengingatkan dalam kebaikan^^


20 Desember 2012

Semalam RJ dalam kondisi was2... salah satu teman, sebut saja Bunga panas tinggi dan tak sadarkan diri. Aku baru tau kalau dia separah itu saat baru pulang dari kampus setelah isya’. Tubuhnya lemas, bahkan tak sadar bahwa di sekelilingnya ada banyak teman yang menjenguk. Kulihat sepertinya parah. Langsung aku capcus ambil termometer yang telah lama kusimpan. Termometer yang dulu ku beli setelah aku masuk UGD. Dan hasil menunjukkan keadaan yang lumayan parah yaitu suhu tubuh 40,2 derajat celcius. Aku semakin cemas dan bersegera mengambil kain yang kubasahi air dan diletakkan di dahinya. 40,2, itu parah . Pengalaman dulu adekku saat panasnya kambuh pada suhu 40 derajat celcius sudah tak sadarkan diri, bahkan nafasnya tak terdeteksi sesaat dan susah dibangunkan. Biasanya bapak langsung ambil tindakan menyeka dengan kain yang dibasahi air saat suhu tubuh mencapai 39. Itu yang membuatku khawatir dan was2. Sampai salah satu teman berkata padaku “ wajahmu lhooo”... Entahlah saat itu saya berusaha menenangkan diri dari kekhawatiran, trauma dengan kejadian yang dulu sering saya lihat pada adek, bahkan hampir merenggut nyawanya. Dan akhirnya kami memutuskan membawanya ke UGD di RS terdekat agar segera ditangani. Taksi pun datang. 3 orang yang ikut mendampingi kesana. Yang lain stand by di kontrakan, menunggu kabar disertai do’a.

16 September 2014

3 tahun sudah usia Ruhul Jadid. Hunian ini dirintis dengan perjuangan yang melahirkan generasi-generasi penerus yang hebat. Warna-warni kebersamaan pun telah kita lalui. Suka, duka, canda, tawa, perselisihan, dll. Semakin lama bersama akan membuat kita semakin tahu dimana kekurangan saudara kita. Namun itulah yang harus disadari, bahwa dalam hidup bersama haruslah bisa saling memahami dan menempatkan diri. Dan kini...tiba saatnya kita berpisah, maksudnya tak lagi serumah. Satu per satu pun pergi dari waktu ke waktu. Mulai dari yang sudah lulus, bekerja, berkeluarga,kembali ke daerah asal, study di luar negeri, merantau ke pulau yang lain untuk mengabdi dll. Semoga senantiasa menebar kebaikan dan menjadi pelopor dalam perbaikan di belahan bumi manapun kita berada. Meskipun berjuang di medan yang berbeda, Raga lama tak bersua, semoga tulusnya do’a senantiasa mengubungkan hati kita. Insyaa Allah hati masih terikat, ukhuwah masih tersemat,  uhibbukunna fillah :)











Kamis, 28 Agustus 2014

Biasakanlah menyebutkan DALIL saat mendidik anak

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan: Sebaiknya anak-anak diberikan pengetahuan tentang hukum-hukum sesuatu beserta dalil-dalilnya… 

misalnya: ketika kamu mengatakan kepada anakmu: "Bacalah basmalah saat akan makan, dan bacalah hamdalah saat kamu selesai makan!", jika kamu mengatakan itu; maka maksud perintahnya sudah tercapai.

Tapi bila kamu mengatakan: "Bacalah basmalah saat akan makan, dan bacalah hamdalah saat kamu selesai makan, KARENA Nabi -shollallohu alaihi wasallam- menyuruh (kita) agar membaca basmalah sebelum makan, beliau juga mengatakan: 'Sungguh Allah meridhoi seorang hamba yang memakan sesuap makanan dan dia membaca hamdalah karenanya, dan (seorang hamba) yang meminum seteguk minuman dan dia membaca hamdalah karenanya!"

Jika kamu melakukan hal ini, kamu akan mendapatkan 2 manfaat:
Pertama: Kamu membiasakan anakmu untuk mengikuti dalil.
Kedua: Kamu mendidik anakmu untuk mencintai Rosul -shollallohu alaihi wasallam-, dan bahwa Rosul -shollallohu alaihi wasallam- adalah seorang imam/pemimpin panutan yang wajib diikuti arahan-arahannya.Dan hakekat ini banyak dilalaikan, kebanyakan orang mengarahkan anaknya kepada hukum-hukumnya saja, namun dia tidak mengaitkan arahan itu dengan sumbernya, yaitu: Alkitab dan Assunnah. [Kitab: Al-Qoulul Mufid ala Kitabit Tauhid: 2/423].

Ada MANFAAT KETIGA yang bisa ditambahkan di sini: bahwa ORANG TUA juga akan belajar mengetahui dalil-dalil tersebut, dan menyampaikannya kepada anaknya, sehingga akan berkumpul banyak dalil padanya dan dia dapat menghapalnya dg mudah karena dibarengi dengan praktek, wallohu a'lam.

Oleh : Ustadz Ad Dariny


Senin, 21 Juli 2014

Orang Desa

Saatnya RDK (Ramadhan di Kampung). Alhamdulillah sudah berada di Maut (Magetan Utara->Rumah orang tua). Di suatu desa yang berada di perbatasan antara Magetan dan Kab.Madiun, dipisahkan oleh kali bengawan samping rumah. Memang berbeda suasana saat di rumah dan di perantauan.

Biasanya ada orang yang bilang “Biar wajah ndeso, yang penting rejeki kutho”. Emang wajah ndeso itu yang seperti apa ya? Rejeki kuto juga yang kayak apa ? Mungkin rejekinya orang kota itu tinggal di rumah mewah bertingkat, atau perumahan elite, atau apartmen mewah, dekat dengan fasilitas kota atau mal-mal yang megah, bekerja di perkantoran, pake sepatu mengkilap, berdasi dan duduk di gedung ber AC, tiap hari naik mobil, dekat fasilitas hiburan dll. Ya, tentu saja itu semua patut disyukuri ,kan nikmat Allah juga.

Namun aku pun mensyukuri nikmat Allah yang dianugerahkan padaku sebagai anak desa, bocah ndeso.Inilah bahagianya saat aku mudik ke kampung halaman. Ayem, lego...Dibandingkan hidup di kota besar, sungguh banyak hal yang patut disyukuri tertakdir menjadi orang desa. Di desa hawanya masih segar, sawah membentang luas, pepohonan rimbun di sekitar rumah dan jalanan. Bebas polusi kendaraan maupun cerobong asap pabrik dan juga tidak macet. Berbeda kalau di perantauan yang tergolong kota besar dengan hawa panas dan sering macet.

Di desa kebanyakan orang punya pekarangan yang ditanami berbagai tanaman, entah buah, sayuran dll. Namun kebetulan pekarangan di samping rumahku hanya ada beberapa pohon mangga dan rumput,karna dekat sungai jadi tanahnya berpasir dan tidak cocok untuk ditanami sayuran. Jadi pekarangan masih luas, sepertinya perlu ditambah populasi pohon mangga :D Kalo kata bapak “Samping rumah masih cukup luas, sawah juga masih luas, bisa dipake untuk membangun rumah kalian kelak” . Biasanya aku dan kakak tertawa, bapak pun ikut tertawa karena mengerti bahwa yang dibilangi pada berencana untuk “hijrah” ke tempat yang lain nantinya. Entahlah..hehe. Kakak pun sekarang tinggal di Yogya dan biasanya edisi pulang kampung ke desa di Ngawi dan Magetan menjadi hal yang spesial. Itulah bahagianya anak desa yang tinggal di kota :D

Suatu hal yang spesial juga jika kebutuhan dapur bisa diambil dati tanaman sendiri di pekarangan. Misal pas mau masak butuh bumbu seperti jahe, kunyit, serai, daun jeruk dll bisa ambil di kebun. Cari dedaunan juga gampang, seperti daun singkong, pepaya, luntas dll juga tinggal petik aja. Kalau pun tak ada biasanya tidak sungkan2 minta ke tetangga, karena para orang desa suka berbagi :) Di kota, jika tak punya pekarangan untuk menanam, maka harus beli. Padahal butuhnya cuma dikit misal bikin sambel butuh daun seruk satu lembar , biasanya belinya sekalian sepaket dengan empon-empon yang lain.

Pemandangan sejuk, angin semilir, sawah yang menghijau adalah nuansa sehari-hari di desa. Kicau burung dan suara ayam memberikan irama tersendiri. Pagi-pagi para buruh tani bersepeda berangkat ke sawah. Dengan sepedanya yang usang , pakaian yang lusuh, dan pekerjaan yang lumayan berat,sepagi itu mereka bersemangat berikhtiar menjemput rezeki dari Allah, rezeki yang insyaallah halal, dan mereka bahagia.

Makanan di desa pun murah meriah. Dengan harga 2.500 sudah bisa menikmati sebungkus nasi pecel yang enak dan cukup mengenyangkan. Tentu saja ini jarang atau tidak bisa dijumpai di kota.

Budaya gotong royong juga masih kental di desa, saling menyapa dan bersosialisasi dengan tetangga, saling mengenal dan peduli adalah hal yang masih dijunjung tinggi. Inilah istimewanya orang desa :)

Orang desa katanya gak fashionable. Ada benarnya juga , kadang ibu-ibu atau bapak bapak saat berbusana tampak tidak begitu matching atau warna yang tidak sinkron. Inilah khasnya, ya memang begitu adanya mereka. Toh dalam paradigma mereka, itu sudah bagus, sudah cantik kok.

Ya seperti itulah kehidupan orang di desa yang berbeda dengan orang kota. Namun masing masing ada plus minusnya. Yang penting dimanapun berada semoga senantiasa menyukuri pemberian-Nya ^_^
                                                                                                               
  Magetan, 24 Ramadhan 1435 H



Kamis, 10 April 2014

Tepis Galau


A         : Mbak gimana menurutmu tentang menghadiri undangan pernikahan orang yang pernah melamar kita?



B          : Dilema semester 6 lamaran mulai berdatangan ya. Em...Ya ga pa2. Menghadiri undangan sama dengan memenuhi hak saudara. Gak dilarang kok. Masalahnya diundang ga??haha

A         : Ya diundang . Memang undangannya bukan atas nama perorangan sih. Bukan masalah dilarang atau tidaknya. Ya emang gak ada hukum yang melarang menghadiri undangan dengan alasan tersebut. Tapi...

 B         : Tapi...rasanya aneh gitu ya. Insyaallah kalau memang orang tersebut sudah ikhtiar dan tawakal dengan apa yang dipilihkan Allah ya ketika sudah terjadi akad tidak akan menyesal dengan masa lalu. Intinya gini kalo ngelamar orang tapi ternyata memang belum berjodoh ya tidak perlu putus asa dan menyesal karna belum sesuai yang ditargetkan. Tetap percaya dengan yang telah dipilihkan oleh Allah .

A         : Hm...

Kalo emang jodoh gak bakal kemana, tapi saingan dimana mana#lhoh.hehe. Tetaplah bersabar dalam penantian dan pantaskan diri untuk menjemput yang terbaik (Buka kembali QS.An Nur : 26). Berhusnudzon aja pada Allah :) Niat,Ikhtiar,Tawakkal. 

Selasa, 08 April 2014

Lihat dirimu,Lihat Pemimpinmu


Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin di manapun untuk menyibukkan diri dengan amal shalih di saat-saat seperti ini serta memperbaiki amal perbuatan kita.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعِبَادَةُ‎ ‎فِى الْهَرَجِ‎ ‎كَهِجْرَةٍ‎ ‎إِلَيَّ
“Ibadah di saat fitnah seperti hijrah kepadaku.” (HR. Muslim: 2948)
Marilah kita memperbaiki diri dengan menuntut ilmu syar’i, meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena pemimpin sejati itu lahir dari rakyat yang sejati. Dahulu, dikatakan para ulama:
كَمَا تَكُوْنُوْنَ‎ ‎يُوَلَّى عَلَيْكُمْ
“Bagaimanapun keadaan kalian (rakyat), maka begitulah keadaan pemimpin kalian.”(catatan: Ungkapan ini dijadikan sebagai judul sebuah risalah yang ditulis oleh Syaikh Abdul Malik Ramadhani al-Jazairi)
Al-Kisah ada seorang khawarij yang datang menemui Ali bin Abi Thalib seraya berkata, “Wahai khalifah Ali, mengapa pemerintahanmu banyak di kritik oleh orang tidak sebagaimana pemerintahannya Abu Bakar dan Umar?!” Sahabat Ali Menjawab,“Karena pada zaman Abu Bakar dan Umar yang menjadi rakyat adalah aku dan orang-orang yang semisalku, sedangkan rakyatku adalah kamu dan orang-orang yang semisalmu!!” (Syarh Riyadhus Shalihin 2/36 oleh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin)
Hendaknya kita semua tidak meremehkan peran dan kekuatan sebuah do’a kepada Allah pada saat seperti ini. Marilah kita semua bersimpuh dan munajat kepada Allah, agar Allah memilihkan kepada kita pemimpin yang ideal dambaan Islam yang bersemangat membela agama dan peduli kepada rakyat, bukan para pemimpin yang hanya berambisi dengan jabatan dan tidak bertaqwa kepada Allah.
Dahulu, Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan:
لَوْ‎ ‎كَانَتْ‎ ‎لِيْ‎ ‎دَعْوَةٌ‎ ‎مُسْتَجَابَةٌ‎ ‎مَا جَعَلْتُهَا إِلاَّ‎ ‎فِي السُّلْطَانِ
“Seandainya saya memiliki doa yang mustajab, maka saya tidak akan peruntukkan kecuali untuk pemimpin.” (Al-Barbahari dalam Syarhu Sunnah hlm. 116-117 dan Abu Nuaim dalam Al-Hilyah 8/91-92)
Sebagaimana kita berdoa kepada Allah agar menyelamatkan kita semua dari fitnah yang menyambar agama dan akal pada saat-saat seperti ini. Abdullah bin Amir bin Rabi’ah berkata: “Tatkala manusia banyak mencela Utsman, maka ayahku (sahabat Amir bin Rabi’ah) melakukan sholat malam seraya berdoa: “Ya Allah, jagalah diriku dari fitnah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih.” Maka ayahku tidak keluar (karena sakit) kecuali ketika meninggal dunia”. (Dikeluarkan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 1/178-179 dan Al-Hakim 3/358.)

#dikutip dari : konsultasisyari'ah.com

Selasa, 01 April 2014

Warna Warni Malang


#Cerita ini terlalu panjang dan membosankan. Jadi jangan dibaca kalo emang males :D

Selalu ada hal unik yang kami (aku dan Rizka) temui selama belajar di kota wisata itu. Ya, Malang. Dan setiap pekannya di stasiun selalu dipertemukan dengan teman2 yang kami kenal dari Surabaya. Mulai dari senior, teman organisasi, dan lain2, tidak lain adalah teman2 dari ITS. Apa hikmahnya??? Bahwa dunia itu sempit :D (silahkan cari hikmah lain di balik itu)

Mulai dari pekan pertama, saat itu kondisi kami kurang fit alias kurang enak badan (kok ya bersamaan , semacam janjian : D) . Sebelum keberangkatan pesan tiket pun H-1. Maklum lah kalo kita dapat tiket berdiri. Setelah masuk ke kereta prinsip kita “Udah duduk aja di tempat manapun yang kosong, ntar kalo yang penghuni kursi datang atau kita diusir tinggal pergi aja, terus cari kursi lain yang kosong, kalo ga ada ya berdiri, gampang kan :D”. Ternyata tidak hanya kami yang berprinsip seperti itu, para orang2 yang bernasib sama seperti kami (yang dapat tiket berdiri) pun juga seperti itu.

Qadarullah, ternyata dari awal naik dari SGU sampai turun di stasiun Malang kami tidak pindah dari tempat duduk, di saat para penumpang dengan tiket berdiri lainnya sudah pada pindah2 karena terusir oleh penghuni kursi yang asli. Alhamdulillah...sempat bertanya2...”ini yang punya kursi kemana yaa? Apa ketinggalan kereta, apa gak jadi berangkat, atau jangan2 ini kursinya yang mesen malaikat ni spesial buat kita :D “. Entahlah segera kami tepis pikiran2 aneh seperti itu, satu hal yang kami percayai bahwa nikmat Allah itu luas. Pertolongannya dari arah yang tak disangka-sangka. Di saat kondisi yang berat bagi kami untuk berdiri selama 3 jam karena keadaan yang tidak begitu sehat, tenyata Allah memberikan kemudahan.

Hari itu pertama kalinya aku mengenal mereka, teman2 baru. Teman2 Al Fatih yang keren2. Kami saling berbagi cerita dan bersiap menjalani hari2 berikutnya dalam kebersamaan menuntut ilmu. Disitu juga aku mengenal satu nama yang indah yaitu mbak “Innaniy Mukhlisina”. Keren dah arti namanya, sekeren orangnya. Hehe. Sebelumnya memang tidak asing dengan nama itu. Karna seseorang pernah menulis tentang dirinya, tidak lain adalah kakakkku. Ternyata gak nyangka kami dipertemukan di acara ini.  Kebanyakan dari teman2 memang orang Malang. Hanya aku dan Rizka yang dari Surabaya ditambah satu ikhwan dari UA. Saat ditanya sama teman2 akhwat lain ”Ukh, jauh2 datang kesini, keren dah”. Jawab:” Sebenarnya saya kurang begitu tau tentang ini, tapi diajak teman saya nih yang bersemangat banget “ :D

Pulangnya ternyata ada sedikit ujian. Kereta telat 3 jam. Seharusnya jam 19.00 kami sudah sampai di SGU, ee..tenyata jam segitu baru berangkat dari stasiun Malang. Seperti biasa es krim menjadi sedikit penawar kejenuhan kami. Akhirnya kami sampai Surabaya terlalu malam ,menyusuri jalan dengan sepeda motor yang kami parkir di stasiun. Di perjalanan ternyata bertemu dengan beberapa ikhwan yang kami kenal. Entahlah, memang kondisi yang memaksa kami pulang jam segitu. Ini sedikit obrolan kami “Eh ntar kita dilaporin mbak2 gimana karna telat pulang ke kos, ga disiplin jam malem, masih kelayapan malam2 gini”. “Ah enggak mungkin, ikhwan sekarang beda sama jaman dulu. Lagian mereka ga punya kredibilitas buat nglaporin kita karna pulang telat. Wong syuro’ aja mereka lebih sering telat”. #gubrak. Yang jelas memang pulang telat ini tidak direncanakan #Istighfar.

Minggu berikutnya kami berangkat Sabtu pagi dari SGU. Tiba stasiun Malang sekitar pukul 10.30. Langsung naik lyn AL sampai jembatan jalan SoeHat. Seperti biasa kami leih memilih menyusuri jalan yang lumayan panjang di tengah terik matahari daripada merelakan 3000 rupiah untuk naik lyn :D iya donk, tiket keretanya aja 5500 rupiah masak naik lyn oper 2 kali habis 6000 belum nanti pulangnya. Masak untuk naik lyn lebih mahal daripada perjalanan Sby-Malang? :D Akhirnya hanya naik lyn sekali dan meneruskan perjalanan selanjutnya dengan jalan kaki. Sesekali kami berhenti untuk istirahat. Memang udara di Malang lebih sejuk daripada sby tapi terik matahari masih terasa panas. Dan akhirnyaa...nyampai juga ke tempat tujuan. Ku tengok jam di hp yang mulai lowbat, haa baru jam 13.00??? Akhirnya kami menyibukkan diri dengan hal yang insyaallah bermanfaat dalam masjid itu. Setelah pukul 15.30 kami pun mulai menuju ke ruang materi. Seperti biasa dengan ruangan bernuansa pink, hijab pink, banner pink, bunga2 pink, dan pink2 lainnya, termasuk suvenir dari keramik yang disiapkan untuk pembicara. Disamping suvenir itu terdapat beberapa buku. Salah satunya buku berjudul “Nikah Beda Harakah”. Aku dan Rizka saling berpandangan dan tertawa. Sepertinya seru tu, kami pernah mendiskusikan tentang hal ini sebelumnya. Di akhir acara ternyata buku itu dihadiahkan bagi yang datang awal yang tak lain adalah kami. Kami langsung ketawa, gak nyangka, gak hanya datang awal tapi terlalu awal :D Lebih tepatnya keadaan yang memaksa kami untuk datang terlalu awal, acara jam 15.30 tiba di lokasi jam 13.00.

Minggu berikutnya kedatangan kami di Malang bertepatan dengan adanya Islamic Book Fair di Skodam Malang. Lumayan rame, buku2 diskon, obat2 herbal dengan harga lebih murah daripada di pasaran, baju2 dan jilbab2 cantik yang juga harganya lumayan miring. Dengan berbekal uang secukupnya harus “On the focus” , ke IBF mau beli buku, bukan beli yang lain :D Akhirnya beberapa buku pun kami beli. Sesampainya di TKP ee...temen2 Al Fatih bongkar2 buku yang kami beli. Dan mereka tertawa melihat buku2 itu. Setelah sadar aku dan Rizka pun ikut tertawa. Ternyata buku2 yang kami beli ketika disandingkan berbeda tipe. Satunya beli buku2 tentang pergerakan dan negara satunya beli buku2 tentang membina keluarga. Ga pa2 lah kan saling melengkapi. Hari itu juga kami baru tau bahwa ternyata ada lyn yang ga perlu oper untuk perjalanan dari stasiun ke TKP atau sebaliknya. Alhamdulillah mengurangi energi untuk jalan kaki :D

Minggu berikutnya adalah edisi mengejar lyn. Konyol. Saat itu kami pesan tiket dari SGU jam 11.00. Sengaja memilih jadwal berangkat kereta yang agak siang karena paginya masih ada agenda yang tidak bisa kami tinggalkan. Seperti biasa keretanya datang telat meski hanya 30 menit tapi cukup mengeluarkan tenaga untuk mengejar waktu agar tidak telat tiba di TKP. Harusnya kereta tiba di Malang jam 14.00 karena telat jadinya tiba disana jam 14.40. Langsung kami keluar dari stasiun Malang dan mencari Lyn ABG. Terlihat satu lyn ABG yang parkir di depan stasiun, masih kosong, Sopirnya masih cari2 penumpang yang keluar dari stasiun. Setelah ditawari untuk naik, kami pun menolak. Pastinya lama menunggu lyn itu jalan karena masih kosong penumpang, sedangkan kami butuh cepat nyampai di TKP. Akhirnya ada lyn ABG lain yang lewat di dekat situ, kalo ga salah hanya satu penumpangnya. Konyolnya saat kita panggil2 pak sopirnya malah gak mau berhenti , padahal pak sopir itu tau kalau dipanggil dan ada orang yang mau naik, sampe temenku lari mengejarnya, alhasil terus melaju dah itu lyn. Beberapa saat baru sadar kalau kami mencari lyn di tempat yang tidak tepat, yaitu di dekat lyn kosong yang sedang mencari penumpang. Satu hal yang kami pahami bahwa sopir lyn yang tadi ,tak mau berhenti karena menjaga perasaan teman yaitu sopir lyn yang masing kosong tersebut. Hm...akhirnya kami berjalan beberapa meter ke arah lyn ABG lewat dan beberapa saat kemudian kami dapat lyn yang membawa sampai ke tempat tujuan. Alhamdulillah sampai sana materi baru dimulai.  #To be continued

Senin, 31 Maret 2014

Pilih Partai mana ya??



Inilah pertanyaan yang banyak untuk ditanyakanlantaran salafiyyin terbentur dengan "mashlahat danmadharat", mana yang terbaik...? mana yang ringanmadharatnya..? atau sebagainya.... kita dapat rumuskan :

1.Tujuan utama kita bukan pesta rakyatnya, bukan demokrasinya, semata-mata hanya melihat di negeri ini mulai beraninnya kaum minoritas untuk menguasai bangsa ini, sehingga di kategorikan pemilu saat ini berbeda jauh dengan pemilu periode sebelumnya.contoh : kristen mulai unjuk gigi, syi'ah apalagi, belumlagi muslim sekuler. Maka kita niatkan adalah karena Allah semata-mata hanya untuk memperolah mashlahat kaum muslimin atau memperingan madharat. Selama masih bisa diringankan madharatnya dengan menggunakan hak suara kita maka why nott..? inilah yang menjadi dasar memandang pada realita yang demikian, realita yang memprihatinkan. maka kita Boleh nyoblos..!!

2.Memilih partai...?! tujuan kita jelas... kan...? guna meraih kemashlahatan kaum muslimin atau mengurangi keburukan. titik..!! ini tujuan kita..!!! guna mencapai tujuan tersebut, tentu kita harus mengenal calegnya.. atau siapa presidennya... mengenalnya bisa dari top recordnya selama dia menjabat, atau dikenal di tengah masyarakat bagaimana.. ? Ini dengan pengetahuan secara dzahir bahwa caleg atau presiden tersebut dikenal pro umat islam atau sedikit keburukannya dibanding yang lain. kalau kita tidak mengenalnya..top recordnya tidak diketahui.. maka jangan mempersulit diri, bagaimana dikatakan mashlahat kalau seandainya kita tidak mengetahui apa itu dan siapa itu yang bermashlahat..? Bagaimana kita memilih orang yang dikenal sedikit madharatnya sedangkan kita tidak mengetahui kadar atau pengenalan orang tersebut dikatakan ringan madharat...? maka jika demikian, jika kita tidak mengenalnya janganlah mempersulit diri untuk mencoblos, toh golputpun pilihan..!! Wong gak kenal kebaikannya, tidak melihat top recordnya kenapa ita yang bingung "milih yang mana yaaa...??" Maka dari itu kenali, niat awal kita dan kenali siapa yang bisa membawa mashlahat kaum muslimin atau yang dapat meminimalisir madharat. gitu aja koq repot..!!!
Top of Form


Repost dari seorang teman -> AARN 

ISLAM AGAMA SEMPURNA


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu."(QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)
Islam ini telah sempurna tidak ada satu pun yang tertinggal yang disampaikan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.. Sekecil apapun, bahkan adab buang hajat sekalipun telah beliau 'alaihi shallaatu wa sallam sampaikan.

Dari Abu Dzarr radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Tidak tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka, kecuali telah dijelaskan semuanya kepada kalian." (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir, II/155 - 156, no. 1647, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 1803)

Imam Malik rahimahullaahu ta'ala pernah berkata : "Barangsiapa yang melakukan suatu bid'ah dalam Islam yang dia menganggap baik bid'ah tersebut, maka sungguh ia telah menuduh bahwa Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mengkhianati risalah ini. Sebab Allah Ta'ala berfirman : "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridha'i Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Ma'idaah [5] : 3)

"Oleh sebab itu apa saja yang bukan merupakan agama pada hari itu (yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabatnya), maka ia bukan termasuk agama pula pada hari ini." (Al-I'tisham, I/64)

Dari 'Aisyah radhiyallaahu ta'ala 'anha, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Barangsiapa yang mengada-adakan hal yang baru (bid'ah) di dalam urusan agama kami ini yang tidak ada contoh sebelumnyamaka amalan tersebut tertolak." (Muttafaqun 'alaihi. Al-Bukhari dalam Shahiih-nya, Kitab ash-Shulhi, Bab Idzash Thalahuu 'ala Shulhi Jaurin, no. 2697, Muslim dalam Shahiih-nya, Kitab al-Aqdhiyah, Bab Naqdhi al-Ahkam al-Bathilah, no. 1718 [17, 18], Ahmad dalam Musnad-nya, VI/73, 146, 180, 240, 256, 270, Abu Dawud dalam Sunan-nya, Kitab as-Sunnah, Bab Fii Luzumis Sunnah, no. 4606, dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, Bab Ittiba'i Sunnati Rasulillah, no. 14)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahiih-nya disebutkan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa melakukan suatu amalan, yang tidak ada contoh sebelumnya dari kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR. Muslim, no. 1718 [17, 18])

Imam an-Nawawi rahimahullaahu ta'ala berkata : "Hadits ini perlu dihafal dan dijadikan dalil untuk menolak segala kemungkaran (bid'ah di dalam agama). Hadits ini merupakan salah satu pedoman penting dalam agamaIslam yang merupakan kalimat pendek yang penuh arti yang dikaruniakan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Hadits ini dengan tegas menolak setiap perkara bid'ah dan setiap perkara (dalam urusan agama) yang diada-adakan (direkayasa). Sebagaimana ahli ushul fiqh menjadikan hadits ini sebagai dasar kaidah bahwa setiap yang terkarang dinyatakan sebagai hal yang merusak." (Syarah Shahiih Muslim, XII/160) 

Disunting dari : Pentingnya Ilmu Sebelum Beramal

Kamis, 27 Maret 2014

PEMILU

Bukan hanya kami yang berpendapat boleh nyoblos dalam Pemilu, namun Ustadz Musyaffa Ad Dariny pun berpendapat demikian. Beliau adalah kandidat Doctor di Universitas Islam Madinah.

Ini kesimpulan dari tulisan beliau:

1. Para ulama tersebut sepakat bahwa pemilu dalam sistem demokrasi, tidak sesuai dengan Syariat Islam. Oleh karenanya, tidak pas bila ada orang membantah fatwa-fatwa di atas dengan dalil bahwa sistem pemilihannya tidak islami, karena semua ulama tersebut sepakat dengan hal itu.

2. Seorang muslim diwajibkan mengikuti pemilu, karena maslahat mengikutinya lebih besar daripada madhorotnya, atau madhorot meninggalkannya lebih besar daripada maslahatnya.

Dari sini, kita bisa memahami, bahwa kebaikan bukanlah hanya pada sesuatu yang 100 persen baik, tapi cukuplah dikategorikan sebagai kebaikan; bila kebaikannya lebih besar dari keburukannya, sebagaimana masalah di atas, yakni: memperjuangkan kepentingan Kaum Muslimin dengan mengikuti pemilu.

Contoh dalam Syariat Islam, seperti: hukum rajam, potong tangan, qishosh, hajr, haramnya maisir dan khomr, dll… meskipun dalam syariat-syariat tersebut ada sisi negatifnya, namun kebaikan yang ditimbulkan jauh lebih besar dan lebih luas pengaruhnya, sehingga keburukannya dianggap tidak ada sama-sekali.

3. Fatwa tentang wajibnya menyumbangkan suara dalam pemilu, tidak melazimkan fatwa tentang bolehnya masuk parlemen, sebagaimana dikemukakan oleh Syeikh Albani -rohimahulloh-. Adapun fatwa bolehnya masuk parlemen, melazimkan bolehnya menyumbangkan suara dalam pemilu, sebagaimana dijelaskan dalam fatwa-fatwa di atas (selain fatwa Syeikh Albani).

4. Bila orang-orang yang baik tidak mengisi posisi-posisi penting, maka tentu akan diisi oleh orang-orang selain mereka. Dan ini sesuatu yang tidak bisa dipungkiri oleh akal sehat.

5. Banyak orang yang melarang mengikuti pemilu berdalil; bahwa telah lama ada Kaum Muslimin masuk dalam pemilu, namun mereka tidak berhasil mengubah keadaan.

Tentu ini dalil yang tidak pas, karena keberhasilan tidak harus berupa “mewujudkan maslahat 100 persen”, tapi bisa juga berupa “mewujudkan sebagian maslahat”, atau “menolak mafsadat”, atau bahkan hanya “mengurangi mafsadat”. Dan tentunya hal ini telah ada dan tidak mungkin dipungkiri adanya.